TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan maskapai asal Malaysia, AirAsia, berencana untuk meluncurkan layanan ride-hailing di Malaysia.
CEO AirAsia Tony Fernandes mengatakan perusahaannya akan terjun ke layanan ini lantaran model bisnisnya sudah terbangun. Sehingga, perseroan tidak perlu merogoh kocek cukup dalam untuk bereksperimen.
"Saya belajar dari Grab yang sudah melakukan ini selama delapan tahun. Jadi, saya tidak perlu menghabiskan semua uang untuk bereksperimen, membangun teknologi, melatih pengemudi, dan melatih pasar untuk memesan. Mereka sudah melakukan itu semua untuk saya," ujar Tony kepada media lokal The Edge Weekly, dilansir dari laporan Deal Street Asia, Selasa, 30 Maret 2021.
Namun demikian, Tony belum merinci kapan layanan ride-hailing itu akan diluncurkan. Langkah perseroan yang akan masuk ke layanan ride-hailing sejalan dengan rencana perusahaan untuk memiliki Superapp.
Pasalnya baru-baru ini, perseroan juga telah meluncurkan layanan pengiriman makanan di Malaysia dan Singapura. Perseroan juga telah melakukan uji coba layanan pengiriman menggunakan drone. Perusahaan penerbangan ini juga berencana merambah bisnis logistik melalui layanan Teleport.
Layanan ride-hailing itu nantinya akan dikombinasikan dengan layanan penerbangan yang selama ini menjadi bisnis utama perseroan. Pasalnya, Tony meyakini semua penumpang pesawat pada akhirnya akan memesan taksi untuk menuju destinasi setelah turun di bandara.